SEJARAH PANJI SYAHADATAIN KEPAKSIAN PERNONG

SEJARAH PANJI SYAHADATAIN KEPAKSIAN PERNONG
Lampung, Sergapnusantara.com- Panji syahadatain Kepaksian Pernong 
Bendera Sekala Brak adalah sebuah panji syahadatain yang dipakai oleh para putra Umpu Ngegalang Paksi gelar Sultan Ratu Ngegalang Paksi, penguasa, atau kelompok tertentu untuk memperlihatkan identitas Kepaksian. Bendera Sekala Brak secara tradisional memiliki warna yang solid. Warna yang dipakai adalah hitam. Namun, warna lainnya juga diadopsi. Bendera Al-Liwa atau Lambang Kepaksian Sekala Brak juga diadopsi sebagai bendera Sekala Brak. Selain dengan warna, identitas Sekala Brak juga bisa dimunculkan dengan simbol Paksi Pak Sekala Brak Kepaksian Pernong terdapat Lam jalallah 8 penjuru angin, seperti tertulis dengan tulisan aksara Lampung Kepaksian Sekala Brak Lampung, atau tulisan tertentu seperti syahadatain, Bendera hitam .
Bendera hitam bertuliskan kalimat syahadatain (Al-Liwa) digunakan oleh Para Umpu Al-Mujahid, di masa awal berdirinya Kepaksian Sekala Brak. Sebagai panji perang penyebar agama Islam, digunakan warna hitam, yang kemudian populer dengan sebutan Panji Al-Liwa. Gelar Sultan Sekala Brak Yang Dipertuan adalah Pemiliki simbol kebesaran dari Paksi Pak Sekala Brak Kepaksian Pernong ( Kerajaan Sekala Brak) yaitu sebuah Bendera Syahadatain Al-Liwa berwarna hitam tertulis lailahaillollah muhammaderasululloh
Bendera ini tidak boleh ditiru/dicontoh oleh Paksi-Paksi Lain Karna ini seutuhnya milik dari pada Sekala Brak dan ini adalah khas dari pada Kepaksian Pernong Sekala Brak dan tidak ada di paksi-paksi lain. Panji (Bendera) ini mutlak milik dari pada Kepaksian Pernong di Batu Brak pada saat tahun 1899 selesai Pangeran Dalom Merah Dani Gelar Sultan Makmur Dalom Natadiraja dari tanah suci sepulangnya beliau menunaikan ibadah haji saat beliau berkunjung ke Konstantinopel instanbul di tahun 1899 Masehi.
Pangeran Dalom Merah Dani Gelar Sultan Makmur Dalom Natadiraja menyampaikan kepada Sultan Usmani bahwasanya Pangeran Dalom Merah Dani Gelar Sultan Makmur Dalom Natadiraja berasal dari sebuah Kerajaan Islam Sumatra yang nenek moyangnya berasal dari tanah pesisir pantai utara Sumatra kemudian Pangeran Dalom Merah Dani Gelar Sultan Makmur Dalom Natadiraja di terima oleh Sultan Usmani, Pangeran Dalom Merah Dani Gelar Sultan Makmur Dalom Natadiraja Segera dihadiahi sebuah Kiswah. Kiswah adalah kain yang menutupi Ka'bah di Makkah, Saudi Arabia. Kain ini biasanya diganti setiap tahun pada tanggal 9 Dzulhijjah yang bertuliskan lailahaillollah muhammaderasululloh.
Kemudian Pangeran Dalom Merah Dani Gelar Sultan Makmur Dalom Natadiraja di hadiahi pula 2 (dua) buah pedang instanbul akan tetapi saat ini pedang instanbul tersebut telah rapuh namun Pedang instanbul ini masih tersimpan dengan baik oleh Sultan Sekala Brak di Istana Gedung Dalom walaupun sudah lebih dari seratus tahun pedang instanbul tidak terawat. Didalam tulisan dari pada pangeran Ringgau tertulis bahwasanya Sebutan Kepaksian di tanah Lampung sebutan tersebut seutuhnya milik dari pada Kepaksian Pernong Sekala Brak termasuk simbol-simbol yang lainnya.(Yanto/Ded)